Selasa, 23 Desember 2008

10 tips presentasi by powerpoint

Pada dasarnya, kemudahan penggunaan Powerpoint, bisa menjadi “musuh terselubung” yang melenakan. Meski Powerpoint menawarkan kesederhanaan dalam pembuatan tampilan slide yang memikat dan grafis yang menawan, tetaplah ia tidak dapat berdiri sendiri. Para audiens telah datang dengan maksud untuk mendengarkan anda, bukan semata-mata terfokus pada tampilan di layar presentasi. Buatlah sebuah program Powerpoint yang bagus, namun pastikan bahwa kata-kata ucapan anda tidak kalah menariknya. “Powerpoint (diciptakan) tidak untuk memberikan presentasi - Powerpoint sebatas membuat slide saja” kata Matt Thornhill, pimpinan dari Audience First, sebuah perusahaan di Midlothian, Va., yang menawarkan pelatihan presentasi. “Ingatlah bahwa anda membuat slide untuk mendukung presentasi secara lisan”.
  • Jagalah tampilan slide tetap sederhana.

    Kita mungkin sering melihat dalam suatu sesi presentasi saat seorang presenter sedemikian bersemangat untuk mengajukan sebuah penawaran. Tetapi yang terkesan selanjutnya adalah bahwa ia sangat menyukai efek-efek transisi, kilauan animasi, tulisan-tulisan berwarna-warni dan segala macam fasilitas lain yang disediakan oleh Powerpoint. Namun sebenarnya, presentasi Powerpoint yang paling efektif adalah yang sederhana - grafik yang mudah untuk dimengerti, dan gambar-gambar yang mencerminkan perkataan presenter. Beberapa orang yang berpengalaman dalam presentasi menyarankan tidak lebih dari lima kata per baris dan lima baris untuk setiap slide. Jangan terlalu banyak menjejalkan kata-kata dan gambar-gambar di dalam slide.
  • Kurangi angka-angka di dalam slide.

    Fleksibilitas Powerpoint terletak pada kemampuannya untuk menghantarkan ide dan mendukung ucapan dari pembicara dalam suatu cara yang tepat. Ini akan susah dilakukan melalui serangkaian angka-angka dan data-data statistik. Untuk sebagian besar bagian, tampilan Powerpoint yang paling efektif adalah yang tidak menjejali para audiens dengan terlalu banyak gambar dan angka. Jika anda memang hendak menekankan statistika dalam Powerpoint, pertimbangkan untuk menggunakan grafik atau gambar untuk menyampaikan maksudnya.
  • Jangan mengucapkan kembali kata-kata di dalam slide.

    Salah satu kebiasaan buruk dari para pengguna Powerpoint adalah untuk membacakan naskah presentasi saja (sebagaimana yang ditampilkan di layar) ke audiens. Tidak hanya menimbulkan kesan pengulangan, namun ini juga akan membuat rancangan slide yang paling menarik sekalipun terkesan sangat membosankan. Powerpoint akan berfungsi paling baik saat disandingkan dengan ucapan yang menarik, yang memberikan penekanan pada topik-topik tertentu, sekaligus mengajak audiens untuk berdiskusi. Tidak hanya sekedar meniru dan mengucapkan kata-kata yang berada di layar. “Meskipun anda menggunakan Powerpoint, anda tetap harus membuat kontak-mata dengan para audiens,” komentar Roberta Prescott dari The Prescott Group, sebuah firma konsultasi komunikasi yang berkantor pusat di Connecticut. “Orang-orang ini tidak hanya datang untuk melihat bagian belakang dari kepala anda.”

  • Atur saat yang tepat untuk berucap.

    Salah satu “jebakan” di dalam presentasi, adalah saat pembicara memberikan komentar yang bertepatan dengan transisi slide berikutnya. Ini akan memecahkan perhatian para audiens. Mana yang perlu mereka perhatikan terlebih dahulu? Kata-kata anda? Atau tampilan slide yang baru muncul? Presentasi Powerpoint yang tertata dengan baik seharusnya akan memunculkan slide terlebih dahulu, memberikan kesempatan kepada audiens untuk membaca dan memahaminya, baru kemudian disusul dengan ucapan-ucapan yang memperluas dan memperkuat apa yang tampil pada layar. Hal ini terkait pengaturan waktu. Jangan pernah berbicara bersamaan dengan slide yang muncul.
  • Berikan waktu jeda.

    Sekali lagi, Powerpoint sangat efektif sebagai pendamping dari presentasi secara lisan. Pengguna Powerpoint yang berpengalaman tidak pernah malu untuk membiarkan layar kosong pada beberapa kesempatan. Hal ini tidak hanya akan memberikan audiens kesempatan untuk beristirahat (atau tidak semata-mata “terpaku” pada layar), namun juga merupakan cara efektif untuk memfokuskan perhatian mereka pada hal-hal yang membutuhkan dialog. Beberapa contoh di antaranya adalah saat diskusi kelompok atau saat sesi tanya-jawab.
  • Pergunakan warna-warna yang cerah.

    Suatu pewarnaan yang kontras antar kata, gambar dan latar belakang, merupakan cara efektif untuk menghantarkan pesan maupun emosi.
  • Masukkan gambar, grafik atau video dari sumber lain.

    Jangan batasi presentasi anda pada fasilitas bawaan Powerpoint. Gunakan gambar-gambar, grafik dari sumber lain untuk memberi tampilan yang menarik, termasuk video. “Saya sering menggunakan satu atau dua klip video singkat di dalam presentasi,” kata Ramon Ray, seorang konsultan teknologi di New York. “Ini bisa membantu memberikan humor, menghantarkan sebuah pesan dan membuat para audiens menjadi lebih santai.”
  • Bagikan handout saat selesai - bukan selama presentasi.

    Tentu seorang pembicara tidak ingin berbicara dengan audiens saat mereka sedang sibuk membaca handout yang dibagikan. Kecuali jika para audiens memang harus membaca handout saat presentasi berlangsung, tunggulah hingga anda selesai melakukan presentasi sebelum membagikannya.
  • Sunting berulang-kali sebelum mempresentasikannya.

    Jangan pernah melupakan sudut-pandang dari audiens. Saat anda selesai membuat rancangan dari slide Powerpoint, bayangkan bahwa anda adalah salah satu dari para audiens yang mendengarkan ucapan-ucapan anda. Ini semata-mata untuk mengkaji respon mereka. Jika ada sesuatu yang kurang menarik, memecah perhatian atau bahkan membingungkan, lakukan penyuntingan kembali pada slide berulang-kali. Dengan cara demikian, anda berpeluang besar dapat menghasilkan sebuah presentasi yang menarik.
  • Jumat, 19 Desember 2008

    kamuflase dimana-mana

    loading

    CATATAN SI IPANK © 2008. Free Blogspot Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute
    This template is Edited and brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates